James Esdaile (1808 – 1859)
Dia adalah dokter asal Skotlandia yang bertugas di sebuah rumah sakit
di Calcutta, India. Esdaile mencatat rekor penggunaan Mesmerisme dalam
pembedahan. Dilaporkan bahwa dia berhasil melakukan ribuan operasi kecil
dan 300 operasi besar tanpa rasa sakit. Adanya Mesmerisme yang bisa
menghilangkan rasa sakit ini sangat penting karena pada waktu itu belum
ditemukan obat bius. Semua dokter waktu itu, apabila tidak menggunakan
Mesmerisme, maka harus melakukan pembedahan dengan mengandalkan
kecepatan tangan sambil mendengarkan jeritan sakit dari pasien.
Sejak jaman Mesmer tahun 1735 sampai periode James Esdaile tahun
1859, Hipnotisme (yang waktu itu masih dikenal sebagai Mesmerisme)
banyak mendapatkan pertentangan dari kalangan medis, karena mereka
menganggap Mesmerisme tidak ilmiah dan mengandung unsur mistik. Pada
tahun 1846, nitrous oxide dan ether telah ditemukan dan sangat berhasil
digunakan dalam pembedahan dan menjadi pilihan dunia kedokteran saat
itu. Apa yang dilakukan oleh Esdaile dan Elliotson dianggap menyimpang
dari praktik kedokteran yang berlaku saat itu.
James Braid (1795 – 1860)
Dokter dan penulis terkenal di Inggris, James Braid merupakan orang
pertama yang mencoba menjelaskan fenomena mesmerisme dari sudut pandang
ilmu psikologi. Ia adalah seorang ahli bedah dan seorang penulis yang
produktif dan andal. Ia juga sangat dihormati oleh British Medical
Association. Pada tahun 1841, ia melakukan pemeriksaan medis pertama
terhadap seorang subjek yang berada dalam kondisi trance mesmerisme.
Setelah pemeriksaan pertama, ia memulai eksperimen pribadi dan
melibatkan rekan kerja yang ia percaya. Dari hasil penelitian yang ia
lakukan, akhirnya hipnotis dapat dijelaskan dalam kerangka ilmiah dan
diterima sebagai suatu teknik pengobatan oleh dunia kedokteran Inggris.
Dalam penelitiannya, Braid menemukan bahwa memfokuskan pandangan mata
(eye fixation) mengakibatkan suatu kondisi kelelahan, misalnya kelopak
mata menjadi sangat lelah sehingga tidak bisa dibuka oleh subjek. Ia
beranggapan, itu adalah kunci mesmerisme. Setelah melakukan lebih banyak
eksperimen, Braid akhirnya mengembangkan teori tentang perhatian mata.
Ia meminta subjek untuk menatap berbagai objek dari berbagai posisi,
termasuk memandang matanya dan juga api lilin, dan berhasil membawa
subjek masuk ke kondisi trance. James Braid disebut sebagai Bapak
Hipnotis, karena dia yang memperkenalkan nama hipnotis atau hypnotism
untuk menggantikan mesmerisme dan magnetisme.
Ambroise Auguste Liebeault (1823 – 1904)
Dokter Prancis yang baik hati yang mengabdi pada rakyat miskin, yang
tidak pernah menuntut biaya pengobatan kepada pasiennya. Liebeault
menyatakan bahwa yang membuat orang memasuki kondisi hipnotis adalah
sugesti verbal (sugesti yang diucapkan). sugestibilitas dan kemampuan
imajinasi klien dipandang sebagai kunci keberhasilan hipnoterapi.
Jean Martin Charcot (1825 – 1893)
Charcot adalah neurolog yang sangat terkenal di Prancis. Disamping
nama besarnya dalam dunia medis, eksperimennya dalam bidang hipnotis
tidak dilandasi oleh pengetahuan yang mendalam. Sehingga dia
menyimpulkan bahwa hipnotis adalah kondisi tidak normal yang bisa
melemahkan pikiran seseorang. Apa yang dikatakan Charcot tentang
hipnotis telah membuat ilmu hipnotis mundur, sehingga hanya sedikit
orang yang mempelajari hipnotis. Pendapat Charcot ini kemudian
ditentang oleh Nancy School of Hypnosis.
Sigmund Freud (1856 – 1939)
Jasa terbesar Freud dalam bidang memahami pikiran manusia adalah
menyusun teori yang sistematis tentang pikiran sadar (conscious),
pikiran tak sadar (subconscious), dan cara kerja pikiran (mind
mechanisme). Dia juga menemukan teknik psikoterapi yang dinamakan
psikoanalisa. Namun dalam bidang hipnotis, dia bukanlah tokoh yang ikut
mengembangkannya, alih-alih menyebabkan kemunduran hipnotis. Sebagai
tokoh yang disegani, pernyataannya yang negatif mengenai hipnotis telah
membuat para pakar lain untuk berhenti atau tidak mau mempelajari
hipnotis.
Freud menghabiskan waktu 19 Minggu untuk belajar hipnotis dari
Charcot. Namun dalam praktek hipnotis, Freud sering gagal menghipnotis
orang normal karena dia kurang terampil menjalin rapport dengan klien
yang. Karena kegagalannya itu, Freud membuat pernyataan bahwa hipnotis
hanya berhasil untuk orang yang sakit mental dan mengklaim bahwa
hipnotis memiliki efek samping yang membahayakan. Apa yang dikatakan
Freud tersebut serupa dengan pendahulunya, Charcot.
Freud meninggalkan hipnotis, dan kemudian menciptakan psikoanalisa.
Ada yang belum banyak diketahui orang mengenai hubungan Freud dan
hipnotis. Meskipun Freud tidak menggunakan hipnotis dalam menerapi
pasiennya, sebenarnya dia tetap mempelajari dan mengamati perkembangan
hipnotis. Freud ternyata sangat tertarik dengan hipnotis. Diceritakan
oleh Gerald F. Kein dalam pelatihannya, bahwa beberapa bulan sebelum
Freud meninggal, dia merekam pernyataannya tentang hipnotis. Ada audio
tape dari Frued yang dibawakan oleh seorang keponakan Freud di acara
konferensi tahunan hipnotis. Isinya kurang lebih: ”kami telah
mempelajari hipnotis selama 39 tahun, dan kami masih belum mengenal
seluruhnya tentang hipnotis. Jika kami menyadari dari dulu bahwa
hipnotis adalah alat yang paling efektif dalam transformasi pikiran
manusia, kami tidak akan mengembangkan psikoanalisis yang sekarang masih
dianggap orang sangat berguna…..”
Milton Hyland Erickson (1901-1980)
Erickson dipandang sebagai Hipnoterapis dan psikoterapis yang paling
kreatif sepanjang sejarah hipnotis. Kehebatan Erickson di dunia
psikoterapi mungkin bisa disetarakan dengan Freud dalam menjelaskan
perilaku manusia. Erickson menjalani hidup yang unik dengan keterbatasan
yang ia alami, mulai dan buta warna, agak tuli, dan dyslexia. Ia juga
menderita sakit polio sebanyak dua kali, yaitu pada usia 17 dan 51
tahun.
Erickson sangat berbeda pendapat dengan pendahulunya mengenai
hipnotis. Dia menyatakan bahwa dalam suatu proses hipnotis, yang paling
berperan adalah pikiran klien sendiri. Erickson juga menyatakan bahwa
hipnotis adalah kondisi yang wajar dan tidak bisa digunakan untuk
membuat orang lain melakukan sesuatu yang bertentangan dengan keyakinan
dan normal yang dianut seseorang. Erickson mengubah pola sugesti
hipnotis dari yang bersifat direct (langsung memerintahkan subjek untuk
melakukan sesuatu) menjadi indirect (tidak langsung dengan cara
menggunakan cerita atau perumpamaan). Dia juga mengembangkan
teknik-teknik sugesti serta pendekatan ideodinamik (pola interaktif)
dalam proses terapi. Selama enam puluh tahun, M. Erickson rata-rata
menghipnotis 14 orang per harinya! Dengan berbagai macam teknik yang
dilakukan Erickson, prosentase orang yang dapat dihipnosis dalam suatu
komunitas menjadi naik.
Orangnya sangat kocak, bahkan dengan non verbal pun dia dapat
menghipnotis orang lain cuku hanya dengan bersalaman saja. Akibatnya
banyak teman-teman dekat Erickson tidak mau bersalaman dengannya karena
takut dihipnotis. Atas jasanya, maka hipnotis dapat diterima oleh
Asosiasi Medis Amerika dan Asosiasi Psikiatris Amerika sebagai alat
terapi sejak tahun 1958.
Dave Elman (1900-1967)
Tokoh lain yang mengembangkan hipnotis adalah Dave Elman yang
mengembangkan teknik induksi cepat yang sangat berguna untuk dokter dan
dokter gigi. Karir Elman dalam hipnotis melonjak sejak pertunjukan
hipnotisnya yang disaksikan banyak dokter. Sejak saat itu, banyak sekali
dokter yang belajar hipnotis dari Dave Elman. Dave Elman terkenal
dengan teknik induksinya yang diberi nama “Elman Induction” dan bukunya
yang berjudul Hypnotherapy.
Ormond McGill (1913-2005)
Ormond Mc Gill yang spesialisasinya sebagai seorang Stage Hypnotist
dan dijuluki sebagai The Dean of American Hypnotist. Bukunya yang
berjudul The New Encyclopedia of Stage Hypnotism menjadi semacam “kitab
suci” bagi setiap orang yang ingin mendalami hipnotis.
Setelah melalui proses sejarah yang panjang, dengan perjuangan para
tokoh-tokoh yang mengembangkan dan memperkenalkannya kepada umum,
sekarang hipnotis sudah diterima sepenuhnya sebagai alat terapi yang
berguna dan aman. hipnotis telah diakui sebagai salah satu dari metode
terapi yang sah oleh berbagai lembaga negara, diantaranya:
- British Medical Association pada tahun 1955,
- American Medical Association pada tahun 1958, dan
- American Psychological Association pada tahun 1960.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar