Selasa, 29 April 2014

Mengukur Kedalaman Trance dengan Davis Husband Scale

Salam Hipnotis Lubuklinggau....!!!
Postingan kali ini, kita akan membahas "Mengukur Kedalaman Trance dengan Davis Husband Scale" yang secara tersirat dipelajari dalam pelatihan Hipnotis Lubuklinggau. Nah.... Alat untuk Mengukur Kedalaman Trance dalam proses hypnosis yaitu dengan Davis Husband Scale. Nama skala ini diambil dari nama pembuatnya,yaitu L. Davis dan R. Husband,yang termuat dalam tulisan mereka berjudul A Study of Hypnotic Susceptibillity in Relation to Personality Traits .Journal of Abnormal and Social Psychology, (1931)pp# 26, 175-182.
Berikut uraian skala tersebut:

Tokoh Hipnosis Dunia dan Sejarah Perkembangannya

James Esdaile (1808 – 1859)
Dia adalah dokter asal Skotlandia yang bertugas di sebuah rumah sakit di Calcutta, India. Esdaile mencatat rekor penggunaan Mesmerisme dalam pembedahan. Dilaporkan bahwa dia berhasil melakukan ribuan operasi kecil dan 300 operasi besar tanpa rasa sakit. Adanya Mesmerisme yang bisa menghilangkan rasa sakit ini sangat penting karena pada waktu itu belum ditemukan obat bius. Semua dokter waktu itu, apabila tidak menggunakan Mesmerisme, maka harus melakukan pembedahan dengan mengandalkan kecepatan tangan sambil mendengarkan jeritan sakit dari pasien.

Minggu, 27 April 2014

7 Mitos dalam Hipnosis

Meskipun penjelasan-penjelasan ilmiah dalam fenomena hipnosis sudah terpublikasi dalam berbagai media, masih saja ada anggapan-anggapan bahwa hipnosis adalah sesuatu yang mistik dan berbahaya. Hal ini ditambah dengan banyaknya tayangan-tayangan di televisi yang mengatasnamakan hipnosis dan menampilkan ketidakberdayaan orang ketika terhipnosis, sehingga menyebabkan kesalahpahaman terhadap hipnosis semakin kuat.

Melalui Blog ini Hipnotis Lubuklinggau mencoba ‘me-luruskan’ 7 Mitos tentang hypnosis:

Sabtu, 19 April 2014

Cara Kerja Hypnosis, menggunakan bantuan Jin?

Banyak orang awam beranggapan bahwa Proses atau Cara Kerja Hypnosis itu menggunakan bantuan Jin, Syetan, Iblis dan sejenisnya, atau menggunakan ritual-ritual, mantra-mantra, jimat dan anggapan mistik lainnya. Padahal cara kerja hypnosis jauh dari anggapan tersebut.

Dalam ilmu hypnosis, pikiran manusia diibaratkan seperti bawang yang berlapis-lapis. Manusia mempunyai dua jenis pikiran yang bekerja secara simultan dan saling mempengaruhi, yaitu pikiran sadar (otak kiri) dan pikiran bawah sadar (otak kanan).

Siapa saja orang yang bisa dihipnotis?

Kali ini Hipnotis Lubuklinggau ingin menjelaskan pertanyaan "Siapa saja orang yang bisa dihipnotis?"
sebelumnya, banyak orang yang beranggapan bahwa orang yang bisa atau mudah dihipnotis adalah
- orang yang pikirannya kosong,
- orang yang tolol, bodoh atau dungu,
- orang yang tidak beragama, tidak beriman, atau imannya lemah.
Jawaban di atas adalah jawaban orang awam yang tidak mengerti ilmu hipnotis.

Lalu bagaimana dengan pendapat para ahli hipnotis Indonesia seperti Romy Rafael, Adi W Gunawan dan para praktisi hipnosis modern lainnya:

Jangan Takut di Hipnotis

Kebanyakan orang salah kaprah tentang hipnotis, rumor dan yang sering terdengar di masyarakat bahwa Hipnotis itu identik dengan kejahatan, hal ini terjadi karena pemberitaan media dan pemahaman orang yang masih salah dalam menempatkan kata Hipnotis itu sendiri. Berita Kejahatan Hipnotis itu sebenarnya bukanlah terjadi karena Hipnotis tetapi hanya Penipuan atau tipu daya atau tipu muslihat atau pembiusan atau bisa jadi orang yang melakukan kejahatan tersebut menggunakan Ilmu Sihir atau Gendam yang mampu mempengaruhi dan meneruti semua perintah dan kemauan pelaku kejahatan tersebut. Sedangkan dalam kondisi hypnosis,

Hypnosis, Hipnotis, Hypnotherapy samakah?

Mungkin masih ada yang bingung memaknai antara Hypnosis dan Hipnotis. Untuk itu dalam artikel ini akan coba saya jelaskan agar tidak terjadi kesalahpahaman.

Hypnosis berasal dari kata "hypnos" yang merupakan nama dewa tidur orang yunani. Namun perlu dipahami bahwa